Minggu, 15 Januari 2012

beton bertulang

PENGERTIAN DAN SEJARAH BETON BERTULANG


Definisi beton adalah batu batuan yang dicetak pada suatu wadah atau cetakan dalam keadaan cair kental yang dapat mengeras dengan baik.

Beton terdiri dari agregat halus, agregat kasar dan satu bahan pengikat.

Beton dalam keadaan keras, hanya mampu menahan gaya tekan saja.

Bahan pengikat yang dipakai umumnya adalah:

1. Portland cemen

2. Agregat kasar ( kerikil / kricak).

3. Agregat halus ( pasir ).


Besi tulangan dipergunakan untuk menahan gaya tarik ataupun geser. Umumunya dipergunakan baja.


Beton pertama kali di gunakan pada masa Romawi, yaitu dengan pecahan batu dengan semen Romawi. Adapun semen Romawi terbuat dari campuran kapur yang telah dibakar dan tanah puzzolan yang mengandung silikat dan dicampur dengan air.


Portlan cemen ditemukan oleh Joseph Aspdin (orang Inggris) pada tanggal 21 Oktober 1824.


Pada tahun 1861, Joseph Monier ( Perancis) menemukan konsep penulangan.

Jaring jaring besi ditemukan oleh Lambot (1850).


Tetapi pada prinsipnya , penemu beton bertulang adalah Monier dan mempatenkanya pada tahun 1867.


Pada tahun 1884 hak cipta Monier dijual pada perusahaan Freytag dan Heidschuch.


Pada tahun 1886 Koenen dari Jerman membuat perhitungan yang lebih meyakinkan.

Pada tahun 1892 di Perancis Hennebique menggunakan sengakng dan tulangan serong.



PERKEMBANGAN BETON BERTULANG


Peraturan peraturan beton bertulang :

1.A.C.I ( American Concrete Institude )

2. G.B.V (Gewapend Beton Voorscrifen )

3. United British Standart

4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun1955

5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971 ( NI-2)

6. Peraturan Beton Bertulang SKSNI 1994 -03


Prinsip prinsip pembebanan dalam beton bertulang :

1. W.S.D yaitu teori elastisitas perbandingan antara modulus elastisitas baja dengan modulus elastisitas beton.

2. U.S.D yaitu cara perhitungan berdasarkan daya taha tertinggi dari bahan melawan momen lentur.


UNTUNG DAN RUGI PENGGUNAAN BETON BERTULANG


1. Keuntungan:

dapat dibentuk sesuai keinginan

tahan karat

tahan bakar

tidak ada pemeliharaan

tahan gempa

ukuran dapat lebih kecil

baik sebagai pondasi pada tanah yang jelek.

2. Kerugian:

Mutu beton tergantung pelaksanaan

tidak dapat dibongkar

tidak dapat dipindahkan

bongkaran tidak dapat dipakai

konstruksi berat


Dari berbagai sumber

Beton semprot

PENGERTIAN DAN SEJARAH BETON BERTULANG


Definisi beton adalah batu batuan yang dicetak pada suatu wadah atau cetakan dalam keadaan cair kental yang dapat mengeras dengan baik.

Beton terdiri dari agregat halus, agregat kasar dan satu bahan pengikat.

Beton dalam keadaan keras, hanya mampu menahan gaya tekan saja.

Bahan pengikat yang dipakai umumnya adalah:

1. Portland cemen

2. Agregat kasar ( kerikil / kricak).

3. Agregat halus ( pasir ).


Besi tulangan dipergunakan untuk menahan gaya tarik ataupun geser. Umumunya dipergunakan baja.


Beton pertama kali di gunakan pada masa Romawi, yaitu dengan pecahan batu dengan semen Romawi. Adapun semen Romawi terbuat dari campuran kapur yang telah dibakar dan tanah puzzolan yang mengandung silikat dan dicampur dengan air.


Portlan cemen ditemukan oleh Joseph Aspdin (orang Inggris) pada tanggal 21 Oktober 1824.


Pada tahun 1861, Joseph Monier ( Perancis) menemukan konsep penulangan.

Jaring jaring besi ditemukan oleh Lambot (1850).


Tetapi pada prinsipnya , penemu beton bertulang adalah Monier dan mempatenkanya pada tahun 1867.


Pada tahun 1884 hak cipta Monier dijual pada perusahaan Freytag dan Heidschuch.


Pada tahun 1886 Koenen dari Jerman membuat perhitungan yang lebih meyakinkan.

Pada tahun 1892 di Perancis Hennebique menggunakan sengakng dan tulangan serong.



PERKEMBANGAN BETON BERTULANG


Peraturan peraturan beton bertulang :

1.A.C.I ( American Concrete Institude )

2. G.B.V (Gewapend Beton Voorscrifen )

3. United British Standart

4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun1955

5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971 ( NI-2)

6. Peraturan Beton Bertulang SKSNI 1994 -03


Prinsip prinsip pembebanan dalam beton bertulang :

1. W.S.D yaitu teori elastisitas perbandingan antara modulus elastisitas baja dengan modulus elastisitas beton.

2. U.S.D yaitu cara perhitungan berdasarkan daya taha tertinggi dari bahan melawan momen lentur.


UNTUNG DAN RUGI PENGGUNAAN BETON BERTULANG


1. Keuntungan:

dapat dibentuk sesuai keinginan

tahan karat

tahan bakar

tidak ada pemeliharaan

tahan gempa

ukuran dapat lebih kecil

baik sebagai pondasi pada tanah yang jelek.

2. Kerugian:

Mutu beton tergantung pelaksanaan

tidak dapat dibongkar

tidak dapat dipindahkan

bongkaran tidak dapat dipakai

konstruksi berat


Dari berbagai sumber

Beton semprot

Shotcrete atau Beton Semprot ( Spray Concrete )

Shotcrete atau gunite pertama kali ditemukan oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926) pada 1910. Arsitek Amerika ini telah terinspirasi untuk mewujudkan reproduksi yang nyata dari dinosaurus untuk sebuah taman wisata. Mengingat ukuran struktur, ia mempunyai ide untuk mengembangkan "semen gun" mesin yang memungkinkan penyemprotan dari cementitious mortar, maka dinamakanlah Shotcrete.
Pada tahun yang sama, Kaspar Winkler mendirikan Sika. Sejak saat itu Sika telah memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan teknologi Shotcrete , baik bahan kimia dari material shotcrete itu sendiri ( Sigunit ) maupun peralatannya yang dikenal dengan nama Alliva Machine.


Bidang Aplikasi Shotcrete
Shotcrete terutama digunakan dalam proyek konstruksi bawah tanah sebagai perkuatan struktural awal ataupun permanen untuk bangunan struktur seperti jalan bawah tanah, terowongan kereta api, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), , tambang bawah tanah, kereta bawah tanah, dll. Namun shotcrete juga dapat digunakan untuk stabilisasi lereng mencegah supaya tidak longsor , kolam renang, saluran air, perbaikan beton, inner lining arsitektur dan struktur. Kira-kira 90% dari shotcrete akan diterapkan ke dalam proyek-proyek konstruksi bawah tanah. Total volume shotcrete yang diaplikasikankan di seluruh dunia adalah lebih dari 12 juta meter kubik per tahun.


Definisi Shotcrete
Menurut American Concrete Institute (ACI), shotcrete dapat didefinisikan sebagai mortar atau beton yang diberikan tekanan dengan kecepatan tinggi .
Komponennya campurannya terdiri atas semen, pasir, agregat, air, dan tambahan admixtures.
Perbedaan shotcrete dengan beton normal dapat dilihat dari 3 hal :
1.ukuran agregat maksimum yang digunakan.
2.Prosesnya
3.Campuran dari shotcrete bisa kering atau basah.

Mengenai terminologi kita dapat menjelaskan Gunite sebagai mortar yang disemprotkan sementara Shotcrete sebagai beton yang disemprotkan.Gunite adalah campuran antara semen dengan partikel/aggregat ukuran diameter yang dibatasi sampai 8mm. Sedangkan untuk Shotcrete penggunaan maksimum diameter aggregat adalah 16 mm. Namun, dalam 10 tahun terakhir ada kecenderungan untuk membatasi maksimal ukuran agregat sampai 10 mm.


Ada 2 cara proses shotcrete :
1. Proses kering
2. Proses basah



Dari berbagai sumber

Beton ringan

Beton ringan
Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweight concrete) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hebel. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan tekanan uap air.

Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3. Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete, Cellular Concrete (semen dengan cairan kimia penghasil gelembung udara ), Porous Concrete, dan di Inggris disebut Aircrete and Thermalite.

Beton ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Beton ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman Barat di tahun 1943. Pada tahun 1967 bekerja sama dengan Asahi Chemicals dibangun pabrik Hebel pertama di Jepang.

Sampai saat ini Hebel telah berada di 29 negara dan merupakan produsen beton aerasi terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya PT Hebel Indonesia di Karawang Timur, Jawa Barat. Ada beberapa kelebihan dari Beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete (AAC), yaitu:

* Balok AAC mudah dibentuk;
* Karena ukurannya yang akurat tetapi mudah dibentuk, sehingga dapat meminimalkan sisa-sisa bahan bangunan yang tak terpakai;
* AAC dapat mempermudah proses konstruksi;
* Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi;
* Karena ringan, tukang bangunan tidak cepat lelah;
* Mengurangi biaya penguat atau pondasi;
* Waktu pembangunan lebih pendek;
* Kedap suara;
* Anti jamur;
* Anti serangga;
* Nyaman.

Selain kelebihan, Beton AAC juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

* Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste yang cukup besar;
* Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya, umumnya adalah semen instan;
* Nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan penggunaan untuk perkuatan (struktural); dan
* Harganya cenderung lebih mahal dari bata konvesional.

Ada tiga macam cara membuat beton aerasi, yaitu:

* Yang paling sederhana yaitu dengan memberikan agregat/campuran isian beton ringan;
* Menghilangkan agregat halus (agregat halusnya disaring, contohnya debu/abu terbangnya dibersihkan); dan
* Meniupkan atau mengisi udara di dalam beton.


Dengan berbagai kelebihan dari beton ringan yang telah disebutkan di atas, saat ini beton ringan banyak diaplikasi dalam pelbagai proyek dalam bentuk:

* Blok (bata);
* Panel; dan
* Ready mix.

Beton

Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Kata concrete dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin concretus yang berarti tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu. Dalam bahasa jepang digunakan kata kotau-sai yang artu harfiahnya material-material seperti tulang.
Beton adalah material komposit yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh orang-orang yang tidak mengerti tentang teknologi beton, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini sering menghasikan persoalan pada produk beton seperti reputasi jelek dari beton sebagai materi bangunan.
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, yaitu mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok, dan nama lama untuk beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.

Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :
Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;
J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit (gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama – sama memikul beban);
F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi atap, pipa dan kubah;
Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ” untuk mengurangi beban akibat berat sendiri;
Neuman melakukan analisis letak garis netral;
Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan; dan
E. Freyssinet memperkenalkan dasar – dasar beton pratekan.
Contoh Pemakaian Konstruksi Beton pada Jamannya:
Bangunan kubah Pantheon didirikan th 27 SM;
Pemakaian Pot bunga dari beton yang menggunakan kawat anyaman (produk dipatenkan oleh Joseph Monier tahun 1867);
Pembuatan kapal beton yang dilengkapi penulangan (tahun 1855);
Jembatan Lamnyong-Darussalam; dan
Menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia:
PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara – n; dan
SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton.